INFO SEKOLAH HUBUNGI

0287-471626

Jalan Raya Yos Sudarso Timur No. 16 Gombong - Kebumen Jawa Tengah 54416

BERITA

Tantangan SMK pada Industri Digital

Tantangan SMK pada Industri Digital
Pendidikan vokasi menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang memiliki keterampilan di industri atau bidang tertentu. Seperti di era digital saat ini, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) kompeten untuk tenaga operator. Sayangnya, para lulusan SMK yang seharusnya mengisi tenaga operator digital tersebut justru tak terserap industri.

Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK), Ir Dedi Yudiant dalam sebuah diskusi mengatakan, Indonesia masih sangat kekurangan SDM yang kompeten untuk mengelola industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Padahal, berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada sekira 4,4 juta siswa SMK yang bisa menjadi generasi siap pakai.

"Kondisi yang ada sekarang ini banyak lulusan SMK belum terserap industri, malah ingin kuliah. Mau kemana mereka setelah lulus bersaing dengan SMA? Di sisi lain, kesiapan guru dan kurikulum yang sesuai standar industri TIK masih harus dibenahi. Untuk itu, butuh pelatihan-pelatihan khusus untuk mengejar akselerasi itu," ujarnya.

Dedi berpendapat, tenaga kerja lulusan SMK atau pendidikan vokasi seharusnya menjadi tumpuan pemerintah dalam mewujudkan visi ekonomi digital secara cepat. Meskipun selain lulusan itu juga ada SDM dari balai latihan kerja (BLK) yang menyasar generasi muda tamatan SD/SMP, yakni mencapai 62 persen dari angkatan kerja.

"Apa jadinya ketika Yahoo tiba-tiba menutup layanan emailnya? Apa efeknya jika Gmail pun menutup layanan surat elektroniknya lantaran semua pengguna harus bayar? Bagaimana jika Facebook juga melakukan hal serupa? Dunia TIK kita ternyata masih belum merdeka. Kita masih tergantung pihak asing," sebutnya.

Kendati demikian, Dedi yakin bukan berarti orang Indonesia tak mampu membuat produk sekelas Facebook atau Google. Menurut dia, hal itu berdasarkan kesiapan dari SDM anak bangsa sendiri.

"Butuh dukungan SDM yang kuat di segala bidang untuk membuat sebuah produk startup bisa menjadi viral semacam Facebook, Twitter, Google, yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, dan bisa meraup pendapatan," terangnya.

Dalam rangka mewujudkan lulusan SMK yang kompeten tersebut, lanjut dia, KPTIK salah satunya menggagas berdirinya Cyber Maestro Center (CMC). Platform ini dirancang sebagai training for trainer dari para 'maestro' TIK di bawah koordinasi KPTIK untuk para guru dan pelatih, serta generasi muda yang mau masuk ke dunia TIK.

"Sumber penyedia SDM yang paling banyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini adalah SMK dan BLK. Untuk itu para guru dan siswanya harus disiapkan dengan serius, tak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah semata," imbuh Ketua Pokja Maestro Class & Maestro Teacher Program.

KOMENTAR

BERITA LAINNYA Indeks